Saturday, January 6, 2007

Sediakan Mobil dan Rumah Murah

02 Januari 2007
* Kejutan Pemprov bagi Pekerja di 2007
* SPMI Anggap Itu Belum Cukup


Batam, Tribun - Usai Gubernur Provinsi Kepri Ismeth Adbullah menetapkan upah minumun kota (UMK) Batam Rp 860 ribu, Pemerintah Provinsi Kepri menyampaikan kabar yang cukup menggembirakan bagi para pekerja di Batam dan Bintan. Rencananya pada tahun ini (2007) Pemprov Kepri telah mengalokasikan rumah dan transportasi murah.

Gubernur Provinsi Kepri, Ismeth Abdullah menyampaikan hal ini melalui Kepala Biro Humas Pemprov Kepri Muhammad Nur kepada Tribun, Senin (1/1).

"Semoga nilai UMK saat ini dapat diterima semua pihak dengan lapang dada. Ini sudah berdasarkan berbagai pertimbangan dan juga atas rekomendasi dari Dewan Pengupahan Kota Batam. Saat ini Pemprov tengah mengusahakan mengenai pembangunan 20 twin blok rumah susun dan pengadaan transportasi 16 mobil," ujar M Nur.

Kata Nur, rumah dan transportasi murah ini rencananya akan terealisasi pada tahun ini. Selain itu menurut Nur, tersendatnya pembahasan UMK yang hampir terjadi setiap tahun memunculkan ide untuk penentuan UMK pada tahun- tahun berikutnya cukup dengan formulasi tertentu.

"Tapi ini disepakati dulu oleh semua pihak dan tidak bertentangan dengan aturan-aturan hukun yang sudah ada," tegasnya. Dengan formulasi yang akan ditentukan itu, pemerintah berharap banyak, nilai UMK akan sesuai dengan nilai kebutuhan hidup layak (KHL) pada masa yang akan datang.

Formulasi ini nantinya bila sudah didapatkan bisa dibentuk dalam Perda. "Kalau sekarang pembahasan UMK kan masih seperti tawar menawar pisang goreng. Jadi potensi deadlock cukup tinggi," ungkap Nur.

Menanggapi hal ini Anto Sujanto, Wakil Ketua SPMI Kota Batam menyambut baik segala usaha Pemerintah Provinsi Kepri untuk memberikan berbagai kompensasi terhadap para pekerja, kendati demikian, ia menilai kompensasi ini masih belum banyak berarti untuk membantu para pekerja.

Pasalnya menurut Anto, sejauh ini nilai UMK masih jauh dari harapan atau tidak sesuai dengan KHL. "Bagaimana menjangkau fasilitas-fasilitas tersebut kalau seandainya nilai UMK masih jauh di bawah KHL. Saya rasa dengan UMK saat ini tidak akan cukup juga karena itu semua kan tidak gratis," ujar Anto.

Anto mengatakan bila bantuan bus untuk Batam 10 unit dengan kapasitas mobil 30 orang, diperkirakan hanya beberapa pekerja saja yang akan menikmati fasilitas itu setiap harinya bila dibandingkan jumlah pekerja yang mencapai puluhan bahkan ratusan ribu di Batam.

"Jadi untuk pembahasan UMK dengan menggunakan formulasi khusus kita sambut baik. Sebaiknya pembahasan di tahun berikutnya cukup dalam dua tahap saja dan mengacu kepada Permenaker. Tapi terus terang saja UMK saat ini belum mencukupi dibandingkan dengan kebutuhan hidup saat ini yang cukup tinggi," ungkap Anto.

Anggota Dewan Pengupahan Batam, Yusuf juga berpendapat pembangunan 20 twin blok paling tidak hanya sebagai jalan keluar sementara. Karena bagaimana pun rumah murah tersebut hanya sebagai persinggahan. "Karena tidak mungkin pekerja selama bekerja hanya tinggal di rumah susun," jelasnya. (zur)

No comments: