Saturday, January 6, 2007

Apindo Usul UMK Naik 2 Persen

21 Oktober 2006
Apindo Usul UMK Naik 2 Persen
* Pengusaha Sebut Rp 831.300
* Serikat Pekerja Minta Rp 1.042.000


Batam, Tribun - Pada pembahasan ketiga Upah Minimum Kota (UMK) Batam Tahun 2007, Jumat (20/10), di lantai IV Kantor Wali Kota Batam, perwakilan pekerja dan pengusaha mulai mengusulkan angka-angka kenaikan. Namun, rapat itu belum membahas usulan tersebut karena masih usulan pertama.

Dari kalangan pengusaha yang diwakili Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam mengusulkan kenaikan UMK Batam 2007, sebesar 2 persen dari angka UMK saat ini, yakni naik sebesar Rp 16.300. Dengan demikian, usulan besaran UMK 2007 dari Apindo sebesar Rp 831.300.

Sedangkan dari kalangan pekerja yang diwakili tiga serikat pekerja dan buruh yakni SBSI (Serikat Buruh Sejahtera Indonesia), SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia), dan SPMI (Serikat Pekerja Metal Indonesia), mengusulkan UMK Batam 2007 sebesar Rp 1.042.000.

Angka tersebut lebih tinggi 3 persen dari angka kebutuhan hidup layak (KHL) yang besarnya Rp 1.011.357. KHL ini merupakan hasil survei tim survei yang diketuai Badan Pusat Statistik (BPS) Batam pada Oktober 2006 lalu.

Rapat ketiga pembahasan UMK tertutup bagi umum dan wartawan. Seusai rapat, Yanuar Dahlan, perwakilan dari Apindo mengatakan, alasan pihaknya mengusulkan kenaikan UMK Batam tahun 2007 sebesar 2 persen dari UMK saat ini, karena memperhitungkan inflasi Batam yang rendah. Juga beban perusahaan yang semakin tinggi.

Anto Sujanto, Wakil Ketua SPMI mengatakan, rapat berlangsung lancar dan baru berupa usulan-usulan besaran UMK, dan belum melakukan perundingan.

Anto memaparkan, ketiga serikat pekerja/buruh sepakat mengusulkan UMK tiga persen lebih besar dari KHL. Alasannya, untuk mengantisipasi peningkatan inflasi yang diperkirakan sebesar 6 persen pada 2007 mendatang.

"Sangat logis ketika inflasi diperkirakan naik 6 persen, kami menuntut pemenuhan 3 persen. Jika upah hanya sebesar KHL, hidup buruh masih pas-pasan. Tetapi, jika di atas KHL, buruh bisa menabung dan kesejahteraan bisa meningkat,"ujar Anto yang didampingi pengurus SPMI Yusuf Norisaudin, perwakilan SPSI Agus Suswanto, Anggoro Yulianto, dan Budi Irawan, serta pengurus SBSI Aswardi.

Selain mendengarkan usulan-usulan besaran UMK dari pekerja dan pengusaha, dalam rapat tersebut juga dipaparkan rencana-rencana Pemko Batam dan OB guna meringankan beban pekerja.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Batam Pirma Marpaung yang ditemui Tribun seusai rapat menjelaskan, pada awal 2007 Dinas Perhubungan Batam akan mengoperasikan enam unit BPP (bus pilot project) jurusan Batuaji-Batam Centre.

"Saat ini Gubernur Kepri, Wali Kota Batam, dan Ketua OB sedang meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mendesak Jamsostek membangun 29 twin blok rumah susun pekerja yang sudah diprogramkan Jamsostek,"kata Pirma.

Dalam waktu dekat, sanbung Pirma, dua developer yang belum mau disebutkan namanya, berencana membangun tiga twin blok rusun, khusus pekerja.

Pirma menambahkan, dengan penambahan bus dan pembangunan rumah susun, diharapkan bisa meringankan biaya hidup pekerja. Sebab, selama ini dalam penghitungan KHL, unsur tempat tinggal dan transportasi merupakan komponen paling tinggi yang harus dibayar pekerja.

Rapat pembahasan UMK akan terus berlanjut. Rapat keempat dijadwalkan setelah Lebaran, pada 2 November mendatang.(nix)
(http://www.tribun-batam.com/index.php?module=detail&noberita=24032)

No comments: