Saturday, January 6, 2007

FSPMI Turunkan 10 Ribu Massa

11 Desember 2006
* Kamis Gelar Aksi Demo UMK

Batam, Tribun - Buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Elektronik Elektrik (SPEE) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Batam bakal menurunkan 10 ribu massa buruh untuk mendukung Wali Kota Batam menetapkan besaran kebutuhan hidup layak (KHL) di kota ini sebesar Rp 1.176.793.

Kooordinator Aksi, Masrizal, mengatakan, massa buruh akan berangkat dari empat titik yakni Mukakuning, Tanjunguncang, Batam Centre dan Batuampar. Para buruh itu akan menggunakan lori dan sepeda motor. Aksi demo digelar setelah dewan pengupahan melimpahkan ke Gubernur untuk menetapkan besaran UMK.

FSPMI juga telah membuat 100 spanduk dan perlengkapan lain sehingga aksi ini bisa berjalan sesuai rencana. ''Kita juga mengajak serikat pekerja lainnya, tapi mereka belum siap untuk hari Kamis itu, mungkin mereka akan turun juga pada hari yang lain,'' tukasnya.

Menurutnya, wali kota tidak perlu ragu lagi untuk menetapkan besaran KHL karena sebelumnya sudah dilakukan survei yang dilakukan semua pihak terkait termasuk Apindo sehingga hasilnya bukan sesuatu yang perlu dinegosiasikan lagi.

''KHL tidak perlu dinegosiasikan, karena itu adalah hasil survei yang memang begitu adanya. Semuanya sudah sesuai dengan permenaker 17/Men VIII/2005,'' tuturnya. Dikatakan, inflasi misalnya adalah sesuatu yang terjadi dan bukan dibuat-buat sekehendak hati.

Untuk mengendalikan angka KHL, ujarnya, pemerintah harus mengendalikan harga kebutuhan pokok masyarakat sehingga biaya hidup tidak tinggi. ''Kalau harga kebutuhan tidak tinggi tentunya saat survei angka KHL juga rendah. Bukan menegosiasikan KHL karena angka itu adalah angka riil kebutuhan pekerja untuk hidup layak,'' tambahnya.

Besaran UMK tahun 2007 mendatang, menurutnya tidak akan ada artinya meski ditetapkan sama besar dengan KHL jika tarif air ATB mengalami kenaikan. Hal ini akan menambah biaya hidup yang saat ini sudah sangat tinggi.

''Kita juga mengharapkan DPRD tidak merekomendasikan kenaikan tarif ATB. Kenaikan air tersebut akan menambah biaya hidup. Kenaikan upah tidak akan ada artinya jika tarif air naik,'' ujarnya.(hei)

No comments: