Saturday, April 21, 2007

Tiga Pekerja Galangan Kapal Terbakar

b PDF Cetak E-mail
Kamis, 29 Maret 2007

BATAM (BP)-
Zulfadri, Parsauran Simanjuntak, dan Arius, tiga pekerja galangan kapal (shipyard) menderita luka bakar saat melakukan pengelasan dan pemasangan pipa kapal di PT Jaya Asiatic Shipyard, Tanjunguncang, Rabu (28/3) sekitar pukul 11.15 WIB. Karena luka yang dideritanya, mereka terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Batam.

Mereka bertiga adalah karyawan PT Jan Sunjaya Pusaka yang mengerjakan kapal milik PT Jaya Asiatic Shipyard. Dua korban, Zulfadri dan Parsauran Simanjuntak menderita luka bakar akibat kena semburan api. Namun yang paling parah adalah Zulfadri. Pria ini menderita luka bakar pada sekujur kaki kiri, tangan kiri, sebagian kaki kanan dan tubuhnya melepuh.


Sementara Parsauran kehilangan rambut dan wajahnya sedikit menghitam akibat semburan api itu. Korban lainnya adalah Arius. Tapi pria ini hanya menderita luka lecet dan keseleo sehingga sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit setelah mendapat perawatan.
”Korban sebenarnya hanya satu. Dua lainnya karena imbasnya saja. Yang satu terakhir ini karena lari menghindar dan terjatuh,” ujar Kasat Keselamatan Pengamanan Kapal (Kespampal) PT. Jaya Asiatic Shipyard, Haposan kepada wartawan, kemarin.

Menurut Haposan, penyebab munculnya semburan api ini, diduga karena percikan las yang terjatuh masuk ke dalam dek kapal. Pasalnya saat kedua korban melakukan pemasangan pipa, tidak sedikit pun menggunakan alat yang bisa menimbulkan api.
”Peristiwa ini terjadi di dalam kapal. Di ruang bawah yang baru dicat. Kalau habis dicat itu kan masih ada gasnya, ada tiner. Lalu ada percikan api yang masuk, kemungkinan dari las yang berasal dari ruangan lainnya,” jelas Haposan.


Begitu percikan api mencapai lantai kapal, muncul semburan api. Api yang hanya sekelebat itu menyambar tubuh Zulfadri dan Parsauran yang sedang duduk di atas pipa. ”Saya berdua memasang baut pipa. Kami sedikit pun tidak menggunakan api. Jadi tidak tahu tiba-tiba muncul semburan api,” kata Parsauran yang ditemui di RSUD, petang kemarin.


Semburan api itu menyambar sisi kiri tubuh Zulfadri. Sementara Parsauran yang agak jauh sedikit terkena bagian wajah dan kepala. Karena kuatnya semburan api itu, kedua korban terlempar. Sedangkan Arius yang berada sekitar lima meter dari semburan api itu berusaha menghindar dengan menjauhi api itu. Tapi ia terjatuh dan mengakibatkan telapak tangannya keseleo. Karena semburan api hanya sekelebat, tidak sedikit pun bagian kapal yang ikut terbakar.
”Setelah terkena semburan api itu, kami masih sadar. Hanya hilang konsentrsi saja. Kami keluar dari ruangan itu, baru mendapat pertolongan,” ungkap Parsauran.


Ketiganya kemudian dilarikan ke rumah sakit. Zulfadri harus mendapat perawatan intensif karena luka bakar yang dideritanya begitu parah. Zulfadri hanya bisa berbaring dan harus disuapi untuk makan. Sedangkan Parsauran masih bisa duduk karena tubuhnya tidak banyak yang menderita luka bakar. Hanya rambutnya yang habis dan wajahnya menghitam.


Untuk menyelidiki lebih lanjut peristiwa tersebut, polisi dari Polsek Tanjunguncang melakukan olah tempat kejadian sore kemarin. Selain itu, polisi meminta keterangan Kasat Kespampal, Haposan. ‘’Anggota sudah melakukan pengecekan ke lapangan,” jawab Kapolsek Tanjunguncang, AKP Budhi Rayadi, ketika dikonfirmasi kasus ini, kemarin. (uma)

No comments: