Saturday, April 21, 2007

Pirma: Giken Tak Akan Tutup

Pirma: Giken Tak Akan Tutup PDF Cetak E-mail
Jumat, 20 April 2007
SPSI: Perlu Ada Proteksi untuk Karyawan
BATAM (BP)
- Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Kota Batam, Pirma Marpaung menegaskan PT Giken tidak akan menutup usahanya di Batam. Lembaga Tripartit Kota Batam sudah melakukan peninjauan dan bertemu dengan pihak manajemen PT Giken. ”Informasi Giken mau tutup meresahkan. Tak benar mereka mau tutup,” kata Pirma, Kamis (19/4) di kantornya.

Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan manajemen PT Giken. Manajemen Gikan, kata Pirma, membantah perusahaannya terbelit masalah. ”Saya heran juga kok gencar sekali Giken dibilang mau tutup. Ini kan bisa meresahkan pekerja. Ujung-ujungnya iklim investasi terganggu,” ujarnya.


Ditambahkannya, kalau Giken mau tutup pihaknya takkan tinggal diam dalam melindungi nasib pekerja. ”Jangan samakan Giken dengan perusahaan lain yang sudah tutup dan bermasalah. Pihak manajemen perusahaan menjamin perusahaannya sehat dan takkan tutup,” paparnya.


Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kota Batam, Syamsul Bahrum juga menegaskan hal yang sama. Sampai saat ini, kata dia, belum ada laporan dari manajmen PT Giken Precicion Indonesia, kalau perusahaan itu akan koleps atau tutup. Termasuk soal utang-utang PT Giken yang membuat perusahaan itu terancam bangkrut seperti yang diberitakan oleh sejumlah media.


”Belum ada laporan. Laporan ke BPM juga belum ada. Bahkan, hasil pertemuan Disnaker dengan PT Giken, Jong Hoa (CBP) dan serikat pekerja di PT Giken belum lama ini tak ada menyebutkan kalau perusahaan itu akan tutup,’’ ujarnya.


Ia menegaskan, tidak ada kaitannya polemik antara PT CBP dengan mantan sekuritinya, dengan PT Giken. ”Jadi, tak ada kaitannya persoalan CBP lawan mantan sekuritinya dengan PT Giken. Kita (Pemko) juga berharap persoalan CBP dengan mantan sekuritinya jangan sampai mengorbankan PT Giken,’’ kata Syamsul.


Kabag Pemasaran Otorita Batam (OB), Tri Novianta Putra mengatakan, pernyataan yang menyebutkan Giken akan tutup, adalah hal yang cukup aneh. Padahal pihak manajemen perusahaan sendiri dalam pertemuan yang dilakukan dengan OB sudah jelas-jelas menegaskan mereka tidak akan tutup. ”Dalam pertemuan beberapa waktu lalu mereka sudah mengatakan tidak akan tutup, kenapa kita masih mengatakan mereka mau tutup,’’ katanya.


Lantas apa jaminan yang diberikan Giken sebagai tanda mereka tidak tutup, pria yang akrab dipanggil Novi ini mengatakan jaminan dalam berbentuk uang atau benda memang tidak ada. Meski demikian, pernyataan yang disampaikan manajemen perusahaan tidak akan tutup harus dinilai positif, menandakan mereka tetap berinvestasi di Batam. Apalagi, PT Giken adalah perusahaan yang berasal dari Jepang yang memiliki jaringan internasional. Biasanya perusahaan Jepang tidak mau main-main dalam menjalankan bisnis dan sangat menjaga nama baik perusahaan mereka.


Informasi Giken mau tutup tak membuat karyawannya resah. Malahan mereka heran dengan pemberitaan media massa yang menyebut tempatnya bekerja akan tutup. Setidaknya ini tergambar di Rumah Susun (Rusun) Bida Ampar, Batuampar yang mayoritas penghuninya karyawan Giken. ”Kalau Giken tutup, tentunya rusun ini jadi sepi. Tak ada masalah kok di perusahaan, malahan kerjaan semakin banyak,” kata Iman Hutagaol, penghuni rusun yang sudah delapan tahun bekerja di Giken.


Karyawan Giken lain, Maruli juga tak yakin Giken mau tutup. Alasannya, kalau perusahaan akan tutup, dipastikan banyak karyawannya yang pindah ke perusahaan lain. ”Sekarang kita bekerja seperti biasa,” ujar Ruli yang sudah lima tahun kerja di Giken.

Disatukan di Malaysia

Secara terpisah, Ketua Serikat pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Batam Edwin Haryono kepada Batam Pos, Kamis (19/4) mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan SPSI, pihaknya mendapatkan informasi dari sumber yang valid, bahwa proyek yang saat ini dikerjakan oleh PT Giken dan beberapa perusahaan elektronik lainnya di Batam, akan disatukan pengerjaannya di perusahaan elektronik di Malaysia.

”Direncanakan tahun ini, proyek pengerjaan komponen elektronik yang saat ini dikerjakan di beberapa elektronik di Batam, termasuk yang dikerjakan oleh Giken akan disatukan pengerjaannya di Malaysia,’’ ungkap Edwin.


Namun, ia lupa nama perusahaan pengorder pengerjaan komponen elektronik yang saat ini dikerjakan oleh Giken dan beberapa perusahaan elektronik lainnya di Batam. ”Saya dapat informasinya dari sumber yang dapat dipercaya. Kami sengaja melakukan penelusuran ini mengingat karyawan PT Giken adalah bagian dari kami. Mereka semua anggota SPSI. Informasi yang kami dapat juga, karyawan Giken tidak akan ada lagi perpanjangan kontrak,’’ ujar Edwin. (dea/nur/bni)

No comments: