Sunday, February 25, 2007

Delapan Rusun Baru Dibangun

Upaya pemerintah untuk menyediakan fasilitas perumahan murah seperti berita di bawah ini,patut diacungi jempol. Semoga saja, kualitas bangunannya meyakinkan, dan yang penting betul-betul terasa murah buat pekerja, betul?

================================
Delapan Rusun Baru Dibangun Cetak E-mail
Jumat, 23 Pebruari 2007
BATAM (BP) - Guna memenuhi kebutuhan hunian murah dan terjangkau di Kota Batam, Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Otorita Batam (OB), Perumnas, PT Jamsostek dan Kementerian Perumahan Rakyat akan membangun delapan rumah susun sewa (Rusunawa) yang terdiri 31 twin blok. Diperkirakan, 31 twin blok rusun itu mampu menampung lebih dari dari 15.000 pekerja.

Data yang diperoleh dari Pemko Batam menyebutkan, ke-31 Twin Blok Rusun yang akan dibagun itu tersebar di beberapa titik. Lalu 4 twin blok tipe 21 akan dibangun oleh Perumnas di Tanjungpiayu. Kemudian satu twin blok di kawasan yang sama akan dibangun oleh pemerintah pusat (Menpera).


Kemudian 6 twin blok tipe 21 akan dibangun PT Jamsostek di Batuampar. Di kawasan yang sama, 4 twin blok tipe 21 juga akan dibangun oleh Otorita Batam.


OB juga akan membangun 4 twin blok tipe 21 dan 36 di Sekupang. Sedangkan di Mukakuning ada 9 twin blok yang dibangun oleh OB. Kesemuanya tipe 21. Di kawasan sama (Mukakuning) juga akan dibangun 2 twin blok oleh DPU (kerjasama Dinas Kimpras) dan 1 twin blok oleh Menpera. (lihat tabel).


Masing-masing twin blok direncanakan terdiri dari empat lantai. Satu lantai terdiri dari 32 kamar berhadap-hadapan. Satu twin blok direncanakan terdiri dari 128 kamar yang bisa dihuni oleh empat orang per kamar. Khusus untuk tipe 36, rencananya akan dihuni oleh pekerja yang telah berkeluarga.


Kepala PT Jamsostek Cabang Batam Idrus Abubakar yang dikonfirmasi mengenai rencana pembangunan 6 Rusun di Batuampar membenarkan hal itu. Bahkan, rencana ini juga sudah diketahui oleh OB dan Pemko Batam. Namun, ia belum bisa memastikan kapan rusun itu dibangun, mengingat saat ini terjadi pergantian pimpinan di tubuh Jamsostek.
”Semua tergantung kebijakan pimpinan yang baru dilantik ini. Mudah-mudahan saja rencana kita ini mendapatkan dukungan. Kita hanya bisa mengusulkan, pimpinan pusat (direksi) yang menentukan,” ujarnya.


Ia menambahkan, pada dasarnya, sudah lama Jamsostek merencanakan membangun rusun baru, seperti rusun Jamsostek Lancang Kuning yang juga berlokasi di Batuampar yang sudah lama beroperasi. ‘’Pimpinan kita yang diganti hanya menjanjikan saja, belum ada realisasi,” katanya.


Sementara itu, anggota panitia anggaran (Panggar) DPRD Kota Batam Setiaysih Priherlina yang ditanya soal anggaran pembangunan rusun untuk pekerja mengatakan, pada APBD 2007 dialokasikan dana sekitar Rp6 miliar untuk pembangunan satu twin blok rusun di Mukakuning. Proses pengerjaan rusun itu dibawah koordinasi Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Batam. ‘’Tapi dananya dari dana pendampingan,” katanya.


Direncanakan, 2007 ini, proses pembangunan satu twin blok yang didanai oleh APBD Batam itu dapat dilakukan. Diperkirakan, jumlah pekerja yang dapat tertampung di rusun ini mencapai kurang lebih 500-an orang.


Sementara itu, dalam perbincangan Batam Pos dengan Direktur Pemukiman OB Fitrah Kamaruddin, belum lama ini mengatakan, ke depan rusun tidak hanya diperuntukkan untuk pekerja di sejumlah perusahaan yang ada di Batam. Rusun juga menjadi salah satu solusi mengatasi persoalan pemukiman di Batam. Apalagi, saat ini tidak ada lagi kavling siap bangun (KSB) untuk korban penggusuran ruli. Keterbatasan lahan di Batam, mendorong OB, Pemko Batam dan Mempera bekerjasama untuk membangun rumah susun. Rumah susun yang akan dibangun itu, tidak hanya untuk pekerja lajang. Akan disediakan juga rusun untuk mereka yang telah berkeluarga. Rusun itu bisa sewa (rusunawa) bisa juga hak milik (rusunami).


Fitrah juga mengatakan, pada dasarnya di kawasan Batam Center juga ada pengalokasian lahan untuk pembangunan rusun kepada pihak swasta. Namun, beberapa tahun terakhir, sedikitnya tujuh dari pemilik lahan yang awalnya untuk rusun, mengajukan pengalihan peruntukan lahan dari rusun ke rumah biasa dan ruko. Namun, OB masih belum menyetujuinya.
”Saya berharap pengalihan peruntukan tidak disetujui. Kalau memang peruntukannya rusun, ya harus dibangun rusun. Harus konsisten. Swasta juga mestinya ikut berperan membangun rusun,” tegasnya. (nur)

No comments: