Wednesday, March 21, 2007

Karyawan Livatech Mengadu ke Poltabes

Karyawan Livatech Mengadu ke Poltabes Cetak E-mail
Rabu, 07 Maret 2007
BATAM (BP) - Tujuh orang perwakilan dari 1.305 karyawan PT Livatech Elektronik, Selasa (6/3) siang kemarin mendatangi Mapoltabes Barelang.

Mereka melaporkan manajemen perusahaan atas dugaan penggelapan dana Jamsostek karyawan sejak November 2006 sampai Januari 2007 dan upah Januari yang hanya dibayarkan 50 persen. Nilai kerugian ribuan karyawan ditaksir mencapai Rp441 juta lebih (Rp441.035.646).


Para karyawan PT Livatech Elektronik yang datang melapor ke Poltabes kemarin mengakui, upaya hukum ini terpaksa ditempuh. Dalam beberapa kali kesempatan pertemuan dengan Bos Livatech Jackson Goh untuk membahas nasib karyawan, tak pernah mendapat respon positif.

”Sudah tiga kali perwakilan kami ke Singapura menemui pimpinan (Bos Livatech Jackson Goh, red). Tapi sampai sekarang nasib para karyawan masih terkatung-katung,” ujar Pimpinan Unit Kerja Sektor Elektronik Elektrik Serikat Pekerja Metal Indonesia (PUK SEE SPMI), PT Livatech John Mauritz, Selasa kemarin.


John yang datang bersama enam rekannya yang lain menuturkan, hasil pertemuan antara karyawan dengan manajemen perusahaan yang sudah beberapa kali berlangsung termasuk saat hearing di DPRD beberapa saat lalu, tak pernah memberikan kejelasan. Pihak perusahaan, katanya, hanya memberi janji tak tak pernah ada realisasi.


Kebijakan perusahaan untuk tidak operasional lagi, dirasakan membawa dampak bagi para karyawan. Sejumlah karyawan merasa dirampas hak-haknya. Salah satunya masalah dana Jamsostek.


Dana ini, kata John, belum dibayarkan oleh pihak perusahaan terhitung darii November 2006 sampai Januari 2007. Padahal, lanjutnya, saat dikonfirmasi ke pihak Jamsostek, diakui dana ratusan juta itu sudah dibayarkan ke pihak manajemen perusahaan PT Livatech Elektronik. ”Akibatnya juga para karyawan kehilangan hak untuk pelayanan kesehatan dari Jamsostek. 16 Februari kemarin sudah distop di Casa Medical,” katanya


Selain dana Jamsotek, para karyawan juga menuntut gaji yang hanya dibayarkan 50 persen pada Januari 2007 lalu. ”Gaji Januari 2007 hanya dibayar setengah. Karyawan juga menuntut gaji Februari ini. Yang menjadi masalah juga yakni tak ada kabar pasti dari perusahaan apakah akan tutup,” tambah Agus, sekretaris PUK SEE SPMI PT Livatech.


Hingga sore kemarin, sejumlah karyawan PT Livatech masih memberikan keterangan di ruang periksa Unit IV Sat Reskrim Poltabes Barelang. Kasat Reskrim Poltabes Barelang AKP Herry Heryawan membenarkan jika pihaknya telah menerima laporan dari karyawan PT Livatech Elektronik. (why)

No comments: